Senin, 27 Maret 2017

1.2 Tugas Akuntansi Internasional

NEGARA YANG DOMINAN DALAM PREKTEK AKUNTANSI

Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda.  Tujuan dari klasifikasi adalah  membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan dan dapat mengetahui alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain serta dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi internasional. Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:
1.      Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan yang diajukan.
2.      Pendekatan Inductive
      Praktek akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi, sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.

Mengidentifikasi negara yang dominan dalam perkembangan praktek akuntansi:
         1.     PRANCIS
    Merupakan pendukung utama akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kodeakuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Revisikode tersebut dilakukan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya terjadi padatahun1982 berdasarkan Direktif Keempat Uni Eropa (UE). Pada tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam DirektifKetujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan direvisi lebih lanjutpada tahun 1999.
Plan comptable General berisi:
  • ·         Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
  • ·         Devinisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
  • ·         Aturan pengakuan dan penilaian
  • ·         Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaanya, dan ketentuan tata buku lainnya
  • ·         Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya.
       Penggunaan wajib daftar akun yang seragam secara nasional tidak membebani kalangan usaha Prancis karena kode akuntansi tersebut diterima secara luas dalam praktik.  Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin untuk melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (yaitu Code de Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di Prancis. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antaralaporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangankelompok usaha yang dikonsolidasikan. Hukum memperbolehkanperusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan KeuanganInternasional (IFRS) atau bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum diAS (GAAP) dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi.

      2.      JERMAN
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus-menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia II. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris-Amerika (hanya berlaku bagi perusahaan besar). Pada awal tahun 1970an, Uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-negara anggotanya kedalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang Keempat, Ketujuh dan Kaedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum Jerman melalui UU Akuntansi Komparatif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985.

Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi akuntansi di Jerman yang dimasukan dalam UU Tahun 1998 tentang Hukum Komersial. Sehingga akuntansi di Jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang sangat hati-hati sehingga membuat kreditor tidak mengalami kerugian sedikitpun setelah pembagian laba dilakukan untuk para pemilik. Karakteristik fundamental ketiga di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus memperhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.

3. JEPANG
 Di Jepang penggunaan akuntansi dan pelaporan keuangan dengan cara mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajakpenghasilan perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada paruh pertama abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruhJerman; pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini,pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional mulai dirasakan danpada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan organisasisector swasta sebagai pembuat standar akuntansi. Untuk memahami akunatansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, prakti usaha dan sejarah Jepang. Akuntansi di Jepang sedang dibentuk ulang agar sesuai dengan IFRS.


4. AMERIKA SERIKAT
Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat sendiri diatur oleh Badan Sektor Swasta (BadanStandar Akuntansi Keuangan, atau Financial Accounting Standards Boardi – FSAB), namun sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modalatau Securities Exchange Commission – SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan standarnya sendiri. Hingga tahun 2002, institute Amerika untuk Akuntan Public Bersetifikat (American Institute of Certified Public Accountants-AICPA), badan sektor swasta lainnya, menetapkan satandar auditing.

5. BELANDA

Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang yang relative permisif, tetapi standar praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan Negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Orientasi kewajarannya berkembang tanpa adanya pengaruh dari pasar saham. Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari usaha. Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. Belanda juga memiliki perusahaan terbesar di dunia, seperti Phillips, Royal Ducth/Shell dan Unilever. Namun demikian, pengaruh Bursa Efek Amsterdam relative kecil karena tidak menyediakan banyak modal bagi usaha baru.
Didalam perkembangannya akuntansi internasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap beberapa Negara:
      a)      Sumber pendanaan
     Amerika serikat dan Inggris memiliki pasar ekuitas yang kuat, memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor untuk menganalisis kas masa depan dan resiko, sedangkan system berbasis kredit memiliki focus atas perlindungann kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatifSebagai contoh Jepang dan swiss yang mengungkapkan pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu karena lembaga keuangan mempunyai akses yang sangat luas untuk mendapatkan informasi yang diinginkan.
      b)      Perpajakan
   Jerman dan swedia menentukan peraturan pajak secara efektif dengan menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun yang diklaim pajak. Belanda menentukan laba kena pajak didasarkan pada laba akuntansi keuangan.
      c)      Ikatan politik dan Ekonomi
   Berawal di tali dan menyebar di negara eropa bersama dengan gagasan pembaruan. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di wilayah kekuasaan. Amerika memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di jepang dan banyak Negara yang mengunakan system akuntansi yang dikembangkan di tempat lain entah dipaksakan atau karena pilihan sendiri.
      d)     Inflansi
    Inflansi mempengaruhi kencenderungan suatu Negara menerapakan perubahan harga terhadap akun akun perusahaan. Israel, meksiko, dan beberapa Negara di amerika selatan mengunakan akuntansi tingkat harga umum karena berpengalaman dengan hyperinflansi.

Sistem Praktik : Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
Banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini, yaitu :
      1.      Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia. Modal sifatnya makin menjadi makin global, sehingga menuntut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia.
      2.     Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum. Satu set laporan sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan domestic local, sedangkan yang satu lagi menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang di tujukan kepada investor internasional.
   3.     Beberapa Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggungjawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang profesional dan independen. Perubahan ini membuat proses penetapan standar menjadi mirip dengan proses di negara-negara hukum umum seperti Australia, Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat dan hal ini dilihat sebagai suatu cara untuk secara lebih aktif memengaruhi agenda-agenda IASB.

Ada beberapa alasan mengapa banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang, seperti:

  •     Ratusan perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka,
  •    Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang Professional dan independent,
  •     Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.
Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :
      a) Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi.
     b) Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
     c) Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda berhenti bekerja (kepatuhan hukum).

 Buku Akuntansi Internasional (International Accounting) karangan Frederick D. D. Choi Buku 1 Edisi ke 6 penerbit Salemba 4.
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.





1.1 Tugas Akuntansi Internasional

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Pengertian akuntansi internasional adalah akuntansi yang dilakukan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia. (Iqbal, Melcher & Elmallah, 1997:18). Menurut Choi dan Muller (1998; 1) bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi.
           Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai negara di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi, di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Akuntansi semakin diperlukan diperlukan dikarenakan semakin meningkatnya bisnis internasional yang aktivitasnya melewati batas-batas antar negara seperti: perdagangan internasional, bisnis transportasi, pariwisata, bisnis jasa periklanan, perbankan dan sebagainya.


        Akuntansi Internasional terbagi menjadi tiga bidang yg luas (International Accounting divided into three expanse). Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
Pengukuran (Measurements)
Membantu dalam proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas, operasi dan kekuatan posisi keuangan perusahaan.
AKUNTANSI                             Pengungkapan (Disclosure)
INTERNASIONAL               Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
Auditing (Auditing)
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

Beberapa karakteristik era ekonomi global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1.      Bisnis internasional
2.  Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3.      Ketergantungan pada perdagangan internasional.

Pengaruh Trend Kebijakan Sektor Keuangan
            Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi, terutama dipengaruhi faktor eksternal. Pada Juli 2015, rupiah melemah ke level Rp 13.311 per dolar AS dari sebelumnya di kisaran Rp 12.025 pada hari pertama pemerintahan Jokowi-JK. Kemudian pada pertengahan bulan oktober 2015 mengalami kenaikan Rp 13.500, sehingga perekembangan saham juga mempengaruhi di awal bulan November 2014 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat sebesar Rp 5.085,51 merosot menjadi Rp 4.120,5 di akhir September 2015 akibat derasnya arus modal asing yang keluar dari Bursa Efek Indonesia. Tetapi rangkaian Paket Kebijakan Ekonomi pemerintah yang diterbitkan sejak 9 September 2015 telah membawa persepsi positif kepada investor pasar modal, sehingga IHSG naik kembali menjadi Rp 4.591,91 pada 19 Oktober 2015.
Kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perbaikan ekonomi antara lain:
Di bidang fiskal, pemerintah menyediakan fasilitas pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan mulai dari 10 hingga 100 persen untuk jangka waktu 5-10 tahun (tax holiday). Persyaratan penerima tax holiday adalah wajib pajak baru yang berstatus badan hukum, membangun industri pionir dengan rencana investasi minimal Rp 1 triliun, rasio utang terhadap ekuitas (debt equity ratio) 1:4, serta mengendapkan dana di perbankan nasional minimal 10 persen dari total rencana investasi hingga realisasi proyek. Untuk menarik investor, terobosan kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah memberikan layanan cepat dalam bentuk pemberian izin investasi dalam waktu 3 jam di Kawasan Industri. Dengan mengantongi izin tersebut, investor sudah bisa langsung melakukan kegiatan investasi. Kriteria untuk mendapatkan layanan cepat investasi ini adalah mereka yang memiliki rencana investasi minimal Rp 100 miliar dan atau rencana penyerapan tenaga kerja Indonesia di atas 1,000 (seribu) orang. 

 Pasar Modal Internasional
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau korporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi).. Pasar Keuangan terbagi menjadi 2, yakni Pasar Uang dan Pasar Modal. Pasar Uang atau Money Market adalah Pasar transaksi dana dan surat berharga jangka pendek (< 1 tahun). Sedangkan Pasar Modal atau Capital Market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.
Pasar saham yang dalam tren bullish diperkirakan mendorong IHSG menguat ke level 4.850 hingga akhir kuartal I-2016. Penguatan ini didukung data ekonomi dalam negeri yang hampir semuanya baik dan naiknya kembali harga minyak yang mengurangi kekhawatiran global. Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 kembali surplus US$ 50 juta, karena surplus sektor nonmigas mencapai US$ 160 juta atau melebihi defisit sektor migas sebesar U$ 110 juta.
Pada tahun 2017 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku optimistis dengan kinerja pasar modal. Hal itu diakibatkan adanya efek positif dari perjalanan bursa sepanjang tahun ini. Di mana sepanjang 2016, pasar modal Indonesia menduduki posisi kedua di Asean. Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat menyatakan, pasar modal Indonesia di 2016 meraih kinerja yang baik setelah bertengger posisi kedua di Asean. Peringkat tersebut memang cukup bagus, meskipun ada penurunan indeks setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS. Kinerja pasar modal Indonesia yang positif selama 2016, menurut Samsul, karena didorong oleh berbagai kerbijakan pemerintah dan program pengampunan pajak (tax amnesty) yang telah berlangsung sejak Juli 2016 hingga saat ini.
Selain IHSG di BEI, pada perdagangan hampir semua indeks di bursa saham Asia kemarin ditutup meningkat. Kenaikan indeks Nikkei Jepang bahkan mencapai 7,16% atau terbesar sejak September 2015, ke level 16.022,58. Namun, indeks saham Shanghai (Tiongkok) turun 0,63% ke 2.746,2, di tengah pernyataan Gubernur Bank Sentral Tiongkok (PBOC) Zhou Xiaochuan bahwa tidak ada dasar untuk melanjutkan depresiasi yuan. Kenaikan indeks bursa Asia itu didorong oleh harga minyak dunia yang menguat kembali, menyusul spekulasi bahwa OPEC akan setuju memangkas produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan. Harga minyak WTI di bursa komoditas New York naik sekitar 1,73% ke level US$ 29,95 per barel pada perdagangan Senin (15/2) pagi waktu setempat. Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis CNBC hingga Senin (15/2) pukul 22.27 WIB, indeks bursa saham Amerika Serikat menguat, dengan Dow Jones Industrial Average pada perdagangan 12 Februari 2016 naik 2% ke level 15.973,84.

sumber:
www.belajaronline.com
ramdan51e.blogstudent.mb.ipb.ac.id
http://ekonomi.metrotvnews.com

anindita_p.staff.gunadarma.ac.id