Tanggung jawab adalah keadaan yang wajib untuk menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, kesadaran pada diri sendiri akan tingkah laku yang sengaja maupun yang tidak disengaja (perwujudan kesadaran pada kewajiban). Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah,dimana suatu keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul, menanggung segala sesuatunya, dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati artinya sudah menjadi bagian hidup manusia, bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Tanggungjawab social dalam istilah ini dianggap sebagai bentuk khusus, lebih tinggi dari tanggungjawab secara umum. Namun berbeda dari penggunaan bahasa yang ada, tanggungjawab sosial dan solidaritas muncul dari tanggungjawab pribadi dan sekaligus menuntut kebebasan dan persaingan dalam ukuran yang tinggi. Untuk mengimbangi “tanggungjawab sosial” tersebut pemerintah membuat sejumlah sistem, mulai dari Lembaga Federal untuk Pekerjaan sampai asuransi dana pensiun yang dibiayai dengan uang pajak atau sumbangan-sumbangan paksaan. Institusi yang terkait ditentukan dengan keanggotaan paksaan. Karena itu institusi-institusi tersebut tidak mempunyai kualitas moral organisasi yang bersifat sukarela. Orang yang terlibat dalam organisasi-organisasi seperti ini adalah mereka yang melaksanakan tanggungjawab pribadi untuk diri sendiri dan orang lain.
Klasifikasi
Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial:
1. Adanya dorongan dari
pihak luar ( lingkungan masyarakat )
2. Berikan
dorongan dari dalam bisnis itu sendiri ( sisi humanisme pebisnis yang
melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika
bisnis yang baik dan jujur.)
Dorongan
Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang
mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut
:
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan internal (dalam) yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar ( pelanggan, masyarakat umum).
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan internal (dalam) yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter. Hubungan yang kurang manusiawipun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar ( pelanggan, masyarakat umum).
Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
a. Peningkatan moral kerja karyawan berpengaruh pada produktivitas kerja dan kemungkinan berangsur membaik terus.
a. Peningkatan moral kerja karyawan berpengaruh pada produktivitas kerja dan kemungkinan berangsur membaik terus.
b. Adanya dorongan partisipasi
bawahan dan akan menimbulkan rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen partisipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerjasama dengan baik dan juga menyenangkan.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa kepercayaan diri karyawan dan pemimpin yang adil dan bertanggung jawab.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perushaan.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerjasama dengan baik dan juga menyenangkan.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa kepercayaan diri karyawan dan pemimpin yang adil dan bertanggung jawab.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perushaan.
2. Ekologi dan
Gerakan Pelestarian Lingkungan
Ekologi secara garais besar pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan , perburuan kulit ular kulit buaya yang diperuntukkan industri kerajinan kulit dan penangkapan ikan langka dan untuk kebutuhan sehari- hari pun menggunakan bahan peledak.
Ekologi secara garais besar pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri perkayuan , perburuan kulit ular kulit buaya yang diperuntukkan industri kerajinan kulit dan penangkapan ikan langka dan untuk kebutuhan sehari- hari pun menggunakan bahan peledak.
3. Penghematan
Energi
Pengurasan atau pembersihan secara besar – besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara , minyak dan gas telah banyak terjadi. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut. Namun di Indonesia sendiri pemanfaatan sumber energi alternatif masing jarang dan minim untuk di gunakan.
Pengurasan atau pembersihan secara besar – besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara , minyak dan gas telah banyak terjadi. Yang dapat disebut dengan sumber energi alternatif diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut. Namun di Indonesia sendiri pemanfaatan sumber energi alternatif masing jarang dan minim untuk di gunakan.
4. Partisipasi
Pembangunan Bangsa
Kesadaran masyarakat pembisnis/ pengusaha terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan karena akan membantu pemerintah dalam menangani masalah pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan, dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
Kesadaran masyarakat pembisnis/ pengusaha terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan karena akan membantu pemerintah dalam menangani masalah pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan, dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
5. Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an dinegara barat yang berhasil memberlakukan undang – undang perlindungan konsumen yang meliputi bemacam- macam aspek mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai pemberian ijin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga.
Tujuan:
a. Untuk memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
b. Pelaksanaan strategi periklanan yang realistik dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat pada hal yang seharusnya tidak dipublikasikan.
c. Diselenggarakan panel – panel disuksi antara wakil konsumen dan produsen.
d. Pelayanan puma jual yang lebih baik.
e. Berjalannya proses publik relation ( PR ) yang lebih menitik beratkan pada kepuasan konsumen dari pada hanya promosi semata.
Dalam berbisnis
kita harus mempunyai etika bisnis merupakan penerapan yang dikaji secara
langsung tanggung jawab sosial dalam suatu bisnis yang timbul dari dalam
perusahaan itu sendiri.. Etika bisnis sangat di perlukan dalam menjalankan
kelangsungan hidup perusahaan karena jika suatu perusahaan tidak melaksanakan
etika bisnis maka perjalanan hidup perusahaan itu pun akan hancur sedikit demi
sedikit bahkan ada yang langsung tutup.