TUGAS MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA
BISNIS RETAIL
TERHADAP PENDAPATAN DAERAH & NASIONAL “HYPERMARKET CARREFOUR DI CIBINONG”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat diperkenankan
menyelasaikan Makalah Perekonomian Indonesia. Selain sebagai tugas, Makalah ini
dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang Bisnis Retail terhadap Pendapatan Daerah dan Nasional “Hypermarket Carrefour di Cibinong” dengan
tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita .
Banyak sekali
hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah waktu, saran dan
lain-lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata-mata karena
kemampuan saya, tetapi banyak pihak yang mendukung dan membantu saya. Dalam
kesempatan ini. Penyusun mengucapakan terimakasih banyak kepada pihak-pihak
yang telah membantu.
Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR
ISI………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….
1.1 Latar belakang masalah………………………………………………..
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………
1.3 Tujuan penulisan……………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………..
2.1 Sejarah…………………………………………………………………..
2.2 Faktor yang berpengaruh………………………………………………. .
2.2
a Objek penelitian………………………………………………
2.2
b Data Variabel yang digunakan……………………………….
2.2
c Perkembangan Perusahaan…………………………………..
2.3 Factor pendukung……………………………………………………….
2.3 a Hasil Penilaian Kuesioner…………………………….
2.3
b Pengaruh bisnis retail terhadap pendapatan
Nasional..
2.3
c Ekspansi Gerai………………………………………
BAB III
PENUTUP………………………………………………………...
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bisnis ritel di Indonesia saat ini berkembang
dengan pesat terutama di kota-kota besar. Hal ini terlihat dengan semakin
menjamurnya bisnis ritel modern (minimarket, supermarket, hypermarket) yang
melebihi bisnis ritel tradisional (warung, toko kelontong, kios). Pengelolaan
bisnis ritel tidak sekedar hanya membuka toko dan mempersiapkan barang-barang
yang lengkap tetapi harus mengikuti perkembangan teknologi agar dapat
berhasil dan mempunyai keunggulan tersendiri, keunggulan yang dimiliki
masing-masing perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya seperti;
penetapan harga, fasilitas belanja, pelayanan, diskon dan factor-faktor lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan masalah dalam penulisa ilmiah ini adalah : Bisnis Retail terhadap
Pendapatan Nasional dan Daerah “Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen
terhadap pelayanan yang diberikan oleh Hypermarket Cabang Cibinong, serta
Pendapatan Nasional dan Daerah.
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Perusahaan
Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996
dengan membuka gerai pertama di Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998. Pada
saat yang sama, Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis, membuka gerai
pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai
pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel
di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour
sebagai ritel terbesar kedua di dunia. Sebagai bagian dari perusahaan global,
Hypermarket Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan
kelas dunia dalam industri ritel Indonesia.
Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hypermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan. Saat ini, Carreour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Carrefour di Indonesia. 72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun sebelumnya.Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk, sehingga pelanggan dapat memperoleh pilihan lengkap kebutuhan sehari-hari yang berkualitas baik dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang nyaman. Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak langsung seperti SPGs, cleaning service, dll. Carrefour Indonesia telah bermitra dengan sekitar 4,000 pemasok yang hampir 70% adalah UKM (Usaha Kecil Menengah).
Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hypermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan. Saat ini, Carreour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Carrefour di Indonesia. 72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun sebelumnya.Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk, sehingga pelanggan dapat memperoleh pilihan lengkap kebutuhan sehari-hari yang berkualitas baik dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang nyaman. Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak langsung seperti SPGs, cleaning service, dll. Carrefour Indonesia telah bermitra dengan sekitar 4,000 pemasok yang hampir 70% adalah UKM (Usaha Kecil Menengah).
Selain itu, dengan kehadiran Carrefour di Indonesia, Carrefour dapat
membantu industri terkait seperti transportasi, logistik, konstruksi,
pergudangan juga akan berkembang berkembang bersama Carrefour membangun negeri.
Sejalan dengan program Pemerintah tentang Corporate Social Responsibility
(CSR), Carrefour Indonesia terus mengembangkan program yang komprehensif,
terpadu dan berkelanjutan, yaitu “Pojok Rakyat” yang sepenuhnya didukung oleh
Departemen Perdagangan, Departemen Koperasi dan UMKM dan Departemen Perikanan
dan Kelautan Republik Indonesia. Carrefour Indonesia mengalokasikan “Pojok
Rakyat” di sebuah lokasi khusus di 14 gerai yang tersebar di 8 kota (Jakarta,
Palembang, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan, Yogyakarta dan Cibinong.
Carrefour juga ikut menyediakan akses pasar dan kegiatan promosi untuk
memastikan bahwa produk tersebut berhasil.
Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik, meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air. Tahun ini, 13 tahun kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak nasional, mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli pelanggan.Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama tahun-tahun 13 di Indonesia akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga Indonesia pada tahun 2012.
Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik, meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air. Tahun ini, 13 tahun kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak nasional, mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli pelanggan.Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama tahun-tahun 13 di Indonesia akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga Indonesia pada tahun 2012.
2.2 Faktor yang berpengaruh
2.2 a Objek Penelitian
Objek yang diamati pada penelitian ini yaitu pada konsumen Hypermarket
Carrefour Cabang Cibinong. Dengan jumlah responden yang digunakan 100 konsumen
yang berbelanja pada Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong.
2.2 b Data Variabel yang Digunakan
Dalam penulisan ini data yang digunakan berupa data primer, dimana data
tersebut diambil berdasarkan penelitian kuesioner yang langsung terdapat
konsumen. Adapun data atau variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat
kepuasan konsumen Hypermarket Carrefour sebagai berikut :
Dimensi Kendala
|
Dimensi Daya Tangkap
|
Dimensi Jaminan
|
Dimensi Empati
|
Dimensi Bukti Fisik
|
|||
1. Pelayanan yang diberikan
|
Kesigapan
karyawan
|
Keramahan
karyawan
|
Kepedulian
terhada pelanggan
|
Kebersihan
gedung
|
|||
2. Proses pembayaran
|
Pemberian
informasi
|
Keterampilan
karyawan
|
Kepuasan
terhadap pelanggan
|
Arena
parker
|
|||
3.
Fasilitas yang di sediakan
|
Penanganan
keluhan pelanggan
|
Kedisiplinan
karyawan
|
Jaminan
keamanan pelanggan
|
Eksterior
dan interion gedung
|
|||
Tahun
|
Pertumbuhan Omzet
|
||||||
2005
|
Rp42 Triliun
|
||||||
2007
|
Rp58 Triliun
|
||||||
2008
|
Rp67 Triliun
|
||||||
2011
|
Rp100 Triliun
|
||||||
Pada tahun 2011 ini
pendapatan ritel modern di Indonesia tumbuh 20% dibanding tahun lalu yang
sebesar Rp 100 triliun. Penyebab utama pertumbuhan industri ritel adalah
pergeseran gaya hidup penduduk kota, promosi aktif oleh peritel modern, dan
meningkatnya daya beli masyarakat. Peningkatan omzet belakangan ini,
didorong oleh semakin maraknya pembukaan gerai baru hypermarket dan
minimarket. Misalnya, peritel asing hypermarket seperti Carrefour
dalam waktu singkat telah berhasil menguasai potensi pasar ritel di Indonesia
terutama kota-kota yang potensial terhadap bisnis ritel, dengan kepemilikan
gerai hingga akhir tahun 2011 sebanyak 85 unit. Begitupula dengan Hypermarket
Carrefour yang terus berkembang menjadi 17 gerai pada 2007 lalu menjadi
sekitar 23 gerai pada tahun 2008 dan hingga Maret 2011 berjumlah 38.
Selanjutnya peritel lokal seperti Matahari juga mengembangkan unit usahanya,
hanya dalam waktu setahun pada 2004 sudah membuka 4 gerai Hypermart.
Bahkan sampai pada akhir 2011 Hypermart sudah mencapai 74 gerai.
Mereka saling bersaing dalam memperebutkan konsumen dengan membuka banyak
cabang meskipun dengan lokasi, segmentasi pasar, dan produk yang hampir sama.
Setiap ritel hypermarket berusaha memberikan inovasi yang berbeda satu
sama lain.
Hal ini dimaksudkan
agar mereka dapat membangun ketertarikan pelanggan untuk singgah dan membeli
produk yang ada ditokonya. Pesatnya perkembangan ritel moderen ini
didasarkan pada keinginan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya,sekaligus tuntutan untuk memenangkan persaingan usahanya Tujuan
perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas adalah menciptakan rasa
puas konsumen, yang tercemin dari perilaku konsumen untuk memilih kembali jasa
yang disediakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan kualitas pelayanan
dimaksud, yang seharusnya diberikan oleh perusahaan, meliputi berbagai 5
dimensi, yaitu : Keandalan (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness),
Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty) dan Bukti Fisik ( Tangibles).
Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan metode
penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, maka metode pengumpulan
data yang dipakai adalah metode survei yaitu teknik pengumpulan data yang
diperoleh dari penulisan adalah data primer, dimana penulis memperoleh
data secara langsung dari lapangan. Data diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner yang dibagikan kepada 100 orang responden (konsumen) Hypermarket
Carrefour Cabang Cibinong.
2.2 c Perkembangan Perusahaan
Komitmen Hypermarket
Cabang Cibinong
Tunjukkan bukti struk pembelian dan bukti dari gerai modern lain pada
area yang sama dalam 15 menit. Ada yang lebih murah kami ganti 2X
selisihnya.Kembalikan produk dalam keadaan utuh lengkap dengan kemasan disertai
struk pembelian. Batas waktu 7 hari. Tidak berlaku untuk pakaian dalam produk
segar, makanan beku, produk susu segar, CD dan Handphone.Kami buka tambahan
kasir jika ada lebih dari 2 pelanggan di depan anda.Informasikan lokasi label
ke kasir.
Struktur Organisasi Perusahaan
Dewan manajemen
|
Komite manajemen grup
|
Departemen
operasional
|
Departemen
fungsional
|
(Struktur Organisasi Hypermarket Carrefour)
2.3 Factor
Pendukung
2.3 a Rangkuman Hasil Penilaian Kuesioner 2012
Iindikator
|
STS
|
TS
|
CS
|
S
|
SS
|
nilai
|
Kategori
|
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
Rata-tata
Rata-rata
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
4
-
8
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
42
48
66
45
102
23
69
57
63
24
57
63
63
68
76
79
86
|
216
168
148
188
188
180
193
180
172
204
180
145
218
234
212
246
237
|
160
210
195
190
75
120
145
180
180
205
180
201
145
156
210
236
245
|
418
426
413
417,5
423
373
393
430
406
417
415
418
433
417
408
383
404
413
426
399
399
398
|
Setuju
Sangat
Setuju
Sangat
setuju
Setuju
Sangat
setuju
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju Sangat Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
|
Jumlah nilai rata-rata hasil rangkuman
kuesioner 413.2 yang berarti “Setuju”
Faktor-faktor ekonomi
yang relevan dalam memilih retail store
antara lain meliputi:
- Harga Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).
- Kemudahan seperti kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
- Kualitas produk yang ditawarkan.
- Bantuan wiraniaga Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
- Reputasi kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
- Nilai yang ditawarkan, yaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
- Jasa-jasa khusus yang ditawarkan seperti pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.
2.3 b Pengaruh bisnis retail terhadap pendapatan
Nasional
Omzet ritel nasional
diperkirakan berkisar Rp 118-125 triliun hingga kuartal III-2013, tumbuh 10%
dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong kenaikan
harga produk-produk ritel. “Hingga akhir kuartal III, omzet sudah sekitar
80-85% dari target penjualan tahun ini. Meski demikian, peningkatan itu lebih
disebabkan kenaikan harga produk tanpa didukung kenaikan daya beli masyarakat,”
kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta
kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (7/10). Hingga akhir tahun ini, menurut
dia, omzet ritel nasional diharapkan mencapai Rp 148 triliun, tumbuh 10%
dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 135 triliun. Maraknya pembukaan gerai baru
yang disertai kenaikan harga produk menjadi pendorong utama pertumbuhan omzet
ritel tahun ini. Namun, lanjut Tutum, pertumbuhan tersebut tidak diikuti kenaikan
daya beli masyarakat. “Mereka membeli karena terpaksa, karena memang butuh.
Jadi dari sisi kualitas sebenarnya industri ini tidak tumbuh,” jelas dia. Dia
mengungkapkan, dari awal tahun, harga produk-produk ritel meningkat berkisar
10-15%. Peningkatan tersebut terpaksa dilakukan sebagai kompensasi melonjaknya
beban operasional akibat kenaikan tarif bahan bakar minyak, upah minimum
provinsi (UMP), tarif dasar listrik, dan tingginya inflasi.
Kondisi tersebut,
diakui Tutum, sangat menyulitkan bagi pelaku industri ritel nasional. Naiknya
harga produk tidak lantas dimanfaatkan pengusaha ritel untuk meningkatkan
margin. “Kalau daya beli kuat, kami bisa menaikkan harga disertai penambahan
margin. Tetapi kalau daya beli melemah seperti sekarang, justru margin kami
potong agar target penjualan tetap bisa tercapai,” ungkap dia. Dia berharap,
industri ritel nasionalbisa mencapai pertumbuhan yang lebih baik tahun depan.
Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk
menciptakan iklim perekonomian dan politik yang kondusif sehingga bisa
berdampak positif terhadap dunia usaha. “Kami harapkan bisa mencapai kestabilan
pertumbuhan yang berkualitas dan hal itu bisa diraih jika daya beli masyarakat
meningkat yang ditunjang pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,”
jelas Tutum.
2.3 c Ekspansi Gerai
2.3 c Ekspansi Gerai
Di
sisi lain, Tutum memastikan, pelaku industri ritel nasional akan terus menambah
gerai-gerai baru hingga akhir tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya
pengembangan bisnis yang dilakukan masing-masing peritel. Direktur Komunikasi
Korporat Hypermart Danny Kojongian sebelumnya mengatakan, pihaknya akan membuka
20 gerai baru di Indonesia pada 2013. Pada Oktober ini, kata dia,
Hypermart akan meresmikan gerai baru di Pangkal Pinang (Bangka
Belitung), Bogor (Jawa Barat), dan Yogyakarta. “Hypermart agresif membuka gerai
khususnya di wilayah Indonesia timur yang bertumbuh pesat dan berprospek cerah.
Hal ini sejalan dengan misi perseroan untuk menjadi peritel modern terkemuka
kebanggaan masyarakat Indonesia,” ujar Danny.
Ekspansi gerai baru itu diharapkan bisa membuat Hypermart meraih target penjualan sebesar Rp 13 triliun tahun ini. Hypermart merupakan salah satu bisnis inti PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) selain Foodmart dan Boston Health Center di bawah Matahari Food Division (MFD). Saat ini, MFD mengelola 89 gerai Hypermart, 28 Foodmart, dan 88 gerai Boston Health Center. Pada 2012, Hypermart mencetak pendapatan Rp 10,4 triliun, tumbuh 23,1% dibanding 2011. Hypermart menargetkan membuka 80 toko baru dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, peritel asal Korea Selatan (Korsel), Lotte Mart, bakal membuka tiga gerai hipermarket dan tiga gerai wholesales. Keenam gerai tersebut akan melengkapi gerai Lotte Mart yang sudah mencapai 32 gerai di Indonesia.
Senior Marketing Manager Lotte Mart Indonesia Muhammad Yudi Ng pernah mengatakan, pihaknya akan terus melakukan ekspansi dalam lima tahun ke depan. Setidaknya, Lotte Mart akan menambah 68 gerai baru hingga 2018. Langkah itu, kata dia, sejalan dengan strategi bisnis induk perusahaan di Korsel yang menargetkan dapat membuka 1.000 gerai di Asia hingga 2018. Dengan begitu, Lotte Mart dapat menjadi peritel terbesar di Asia.
Ekspansi gerai baru itu diharapkan bisa membuat Hypermart meraih target penjualan sebesar Rp 13 triliun tahun ini. Hypermart merupakan salah satu bisnis inti PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) selain Foodmart dan Boston Health Center di bawah Matahari Food Division (MFD). Saat ini, MFD mengelola 89 gerai Hypermart, 28 Foodmart, dan 88 gerai Boston Health Center. Pada 2012, Hypermart mencetak pendapatan Rp 10,4 triliun, tumbuh 23,1% dibanding 2011. Hypermart menargetkan membuka 80 toko baru dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, peritel asal Korea Selatan (Korsel), Lotte Mart, bakal membuka tiga gerai hipermarket dan tiga gerai wholesales. Keenam gerai tersebut akan melengkapi gerai Lotte Mart yang sudah mencapai 32 gerai di Indonesia.
Senior Marketing Manager Lotte Mart Indonesia Muhammad Yudi Ng pernah mengatakan, pihaknya akan terus melakukan ekspansi dalam lima tahun ke depan. Setidaknya, Lotte Mart akan menambah 68 gerai baru hingga 2018. Langkah itu, kata dia, sejalan dengan strategi bisnis induk perusahaan di Korsel yang menargetkan dapat membuka 1.000 gerai di Asia hingga 2018. Dengan begitu, Lotte Mart dapat menjadi peritel terbesar di Asia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan
konsumen merasakan puas terhadap pelayanan Hypermarket Carrefour Cabang
Cibinong, bahwa faktor tertinggi pertama yang mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen terhadap Hypermarket Carrefour sebagai tempat berbelanja
adalah Dimensi Daya Tanggap, yang meliputi : kesigapan dalam melayani
konsumen, kecepatan menangani transaksi, dan penanganan keluhan-keluhan
konsumen dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 430, Faktor tertinggi kedua
adalah Dimensi Jaminan yang meliputi : kompetensi, kesopanan,
kredibilitas dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 418, faktor tertinggi ketiga
adalah Dimensi Keandalan yang meliputi : pelayanan yang diberikan, proses
pembayaran dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 417,5. Faktor tertinggi
keempat adalah Dimensi Bukti Fisik yang meliputi : penampilan fisik
gedung dan layout ruangan, ketersediaan tempat parkir, kebersihan, kerapihan
dan pengamanan ruangan, sarana komunikasi dan penampilan karyawan.
Keseluruhan rangkumaan hasil penelitian terhadap tingkat kepuasan
konsumen untuk berbelanja terhadap Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong dapat
dilihat pada tabel berikut ini: Rangkuman
Hasil Penilaian
Dimensi
|
Rata-Rata Nilai
|
Kategori
|
1. Kendala
|
417,5
|
Puas
|
2. Daya Tangkap
|
430
|
Sanagat Puas
|
3. Jaminan
|
418
|
Puas
|
4. Empati
|
383
|
Puas
|
5. Bukti Fisik
|
398
|
Puas
|
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor
tertinggi pertama yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap
Hypermarket Carrefour sebagai tempat berbelanja adalah dimensi daya
tanggap dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 430, Faktor tertinggi kedua
adalah dimensi jaminan yang diberikan dengan jumlah rata-rata nilai sebesar
418, faktor tertingi ketiga adalah dimensi keandalan dengan jumlah rata-rata
nilai sebesar 417,5. Faktor tertinggi keempat adalah dimensi bukti fisik
dengan jumlah rata-rata sebesar 398, faktor tertinggi kelima adalah
dimensi empati dengan jumlah rata-rata sebesar 383.
Pendapatan
tiap tahunnya:
Tahun
|
Pertumbuhan Omzet
|
2005
|
Rp42 Triliun
|
2007
|
Rp58 Triliun
|
2008
|
Rp67 Triliun
|
2011
|
Rp100 Triliun
|
Pada tahun 2011 ini pendapatan ritel modern di Indonesia tumbuh 20% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 100 triliun. Penyebab utama pertumbuhan industri ritel adalah pergeseran gaya hidup penduduk kota, promosi aktif oleh peritel modern, dan meningkatnya daya beli masyarakat.
Pendapatan
nasional:
Omzet ritel nasional diperkirakan
berkisar Rp 118-125 triliun hingga kuartal III-2013, tumbuh 10% dibandingkan
periode sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong kenaikan harga
produk-produk ritel.“Hingga akhir kuartal III, omzet sudah sekitar 80-85% dari
target penjualan tahun ini. Meski demikian, peningkatan itu lebih disebabkan
kenaikan harga produk tanpa didukung kenaikan daya beli masyarakat,” kata Wakil
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta kepada
Investor Daily di Jakarta, Senin (7/10).
Hingga akhir tahun ini, menurut dia,
omzet ritel nasional diharapkan mencapai Rp 148 triliun, tumbuh 10%
dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 135 triliun. Maraknya pembukaan gerai baru
yang disertai kenaikan harga produk menjadi pendorong utama pertumbuhan omzet
ritel tahun ini. Namun, lanjut Tutum, pertumbuhan tersebut tidak diikuti
kenaikan daya beli masyarakat.
3.2
saran
Dari kesimpulan di
atas, dapat diberikan saran yaitu :
Perusahaan harus lebih detail memperhatikan atribut-atribut yang masih
kurang memuaskan konsumen, yaitu dimensi empati yang menduduki peringkat
terakhir yang meliputi akses, komunikasi dan pemahaman konsumen dalam penilaian
Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong dan harus lebih meningkatkan
atribut-atribut yang sudah baik penilaiannya agar konsumen selalu merasa puas,
sehingga dapat dengan mudah menarik konsumen untuk berbelanja di Hypermarket
Carrefour Cabang Cibinong yang pada akhirnya meningkatkan laba dan citra
Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong itu sendiri.
Startegi pemasaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi peningkatan
penjualan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan serta untuk menjadi pusat
perbelanjaan yang mempunyai sedikit risiko atas keluhan pelanggan antara lain
perusahaan harus mempertahankan pelanggan lama, menarik pelanggan baru dengan
melakukan promosi yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA: