Kamis, 17 April 2014

Tugas Softskill1. (BISNIS RETAIL TERHADAP PENDAPATAN DAERAH & NASIONAL “HYPERMARKET CARREFOUR DI CIBINONG”)



TUGAS MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA




BISNIS RETAIL TERHADAP PENDAPATAN DAERAH & NASIONAL “HYPERMARKET CARREFOUR DI CIBINONG”





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat diperkenankan menyelasaikan Makalah Perekonomian Indonesia. Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita tentang Bisnis Retail terhadap Pendapatan Daerah dan Nasional  “Hypermarket Carrefour di Cibinong” dengan tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita .

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah waktu, saran dan lain-lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata-mata karena kemampuan saya, tetapi banyak pihak yang mendukung dan membantu saya. Dalam kesempatan ini. Penyusun mengucapakan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR ISI
                                                                                                                           
KATA PENGANTAR…………………………………………………….          
DAFTAR ISI………………………………………………………………        
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….       
1.1 Latar belakang masalah………………………………………………..        
1.2 Rumusan masalah………………………………………………………       
1.3 Tujuan penulisan……………………………………………………….        
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..        
2.1 Sejarah…………………………………………………………………..      
2.2 Faktor yang berpengaruh………………………………………………. .      
            2.2 a Objek penelitian………………………………………………        
            2.2 b Data Variabel yang digunakan……………………………….         
            2.2 c Perkembangan Perusahaan…………………………………..          
2.3 Factor pendukung……………………………………………………….        
            2.3 a Hasil Penilaian Kuesioner…………………………….        
            2.3 b Pengaruh bisnis retail terhadap pendapatan Nasional..         
            2.3 c  Ekspansi Gerai………………………………………          
BAB III PENUTUP………………………………………………………...         
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..         
3.2 Saran…………………………………………………………………….        
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….         


  BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
   Bisnis ritel di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat terutama di kota-kota besar. Hal ini terlihat dengan semakin menjamurnya bisnis ritel modern (minimarket, supermarket, hypermarket) yang melebihi bisnis ritel tradisional (warung, toko kelontong, kios). Pengelolaan bisnis ritel tidak sekedar hanya membuka toko dan mempersiapkan barang-barang yang lengkap  tetapi harus mengikuti perkembangan teknologi agar dapat berhasil dan mempunyai keunggulan tersendiri, keunggulan yang dimiliki masing-masing perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya seperti; penetapan harga, fasilitas belanja, pelayanan, diskon dan factor-faktor lain.
           
1.2 Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penulisa ilmiah ini adalah : Bisnis Retail terhadap Pendapatan Nasional dan Daerah “Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong”.

1.3 Tujuan Penelitian
           Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh Hypermarket Cabang Cibinong, serta Pendapatan Nasional dan Daerah. 



                                                                                  BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Carrefour di Indonesia hadir sejak tahun 1996 dengan membuka gerai pertama di Cempaka Putih pada bulan Oktober 1998. Pada saat yang sama, Continent, sebagai perusahaan ritel Prancis, membuka gerai pertamanya di Pasar Festival. Pada tahun 1999, Carrefour dan Promodes (sebagai pemegang saham utama dari Continent) menggabungkan semua kegiatan usaha ritel di seluruh dunia dengan nama Carrefour. Hal tersebut menjadikan Carrefour sebagai ritel terbesar kedua di dunia. Sebagai bagian dari perusahaan global, Hypermarket Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. 

Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hypermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan. Saat ini, Carreour sudah beroperasi di 83 gerai dan tersebar di 28 kota/kabupaten di  Indonesia. Sebagai salah satu pemain ritel terkemuka, Carrefour Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Carrefour di Indonesia.  72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour di tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan di tahun sebelumnya.Carrefour sangat peduli terhadap kebutuhan pelanggan dengan menawarkan lebih dari 40.000 produk, sehingga pelanggan dapat memperoleh pilihan lengkap kebutuhan sehari-hari yang berkualitas baik dengan harga diskon di dalam lingkungan belanja yang nyaman. Carrefour Indonesia memiliki sekitar 28,000 karyawan langsung dan tidak langsung seperti SPGs, cleaning service, dll. Carrefour Indonesia telah bermitra dengan sekitar 4,000 pemasok yang hampir 70% adalah UKM (Usaha Kecil Menengah). 
Selain itu, dengan kehadiran Carrefour di Indonesia, Carrefour dapat membantu industri terkait seperti transportasi, logistik, konstruksi, pergudangan juga akan berkembang berkembang bersama Carrefour membangun negeri. Sejalan dengan program Pemerintah tentang Corporate Social Responsibility (CSR), Carrefour Indonesia terus mengembangkan program yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan, yaitu “Pojok Rakyat” yang sepenuhnya didukung oleh Departemen Perdagangan, Departemen Koperasi dan UMKM dan Departemen Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Carrefour Indonesia mengalokasikan “Pojok Rakyat” di sebuah lokasi khusus di 14 gerai yang tersebar di 8 kota (Jakarta, Palembang, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan, Yogyakarta dan Cibinong. Carrefour juga ikut menyediakan akses pasar dan kegiatan promosi untuk memastikan bahwa produk tersebut berhasil.

Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik, meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang  dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol pengelolaan air. Tahun ini, 13 tahun kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak nasional, mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli pelanggan.Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama tahun-tahun 13 di Indonesia akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga Indonesia pada tahun 2012.

2.2 Faktor yang berpengaruh
2.2 a Objek Penelitian
Objek yang diamati pada penelitian ini yaitu pada konsumen Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong. Dengan jumlah responden yang digunakan 100 konsumen yang berbelanja pada Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong.
2.2 b Data Variabel yang Digunakan
Dalam penulisan ini data yang digunakan berupa data primer, dimana data tersebut diambil berdasarkan penelitian kuesioner yang langsung terdapat konsumen. Adapun data atau variabel yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen  Hypermarket Carrefour sebagai berikut :

Dimensi Kendala
Dimensi Daya Tangkap
Dimensi Jaminan
Dimensi Empati
Dimensi Bukti Fisik
1.        Pelayanan yang diberikan
Kesigapan karyawan
Keramahan karyawan
Kepedulian terhada pelanggan
Kebersihan gedung
2.             Proses pembayaran
Pemberian informasi
Keterampilan karyawan
Kepuasan terhadap pelanggan
Arena parker
3.                  Fasilitas yang di sediakan
Penanganan keluhan pelanggan
Kedisiplinan karyawan
Jaminan keamanan pelanggan
Eksterior dan interion gedung

Tahun
Pertumbuhan Omzet


2005
Rp42   Triliun


2007
Rp58   Triliun


2008
Rp67   Triliun


2011
Rp100 Triliun










Pada tahun 2011 ini pendapatan ritel modern di Indonesia tumbuh 20% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 100 triliun. Penyebab utama pertumbuhan industri ritel adalah pergeseran gaya hidup penduduk kota, promosi aktif oleh peritel modern, dan meningkatnya daya beli masyarakat. Peningkatan omzet belakangan ini, didorong oleh semakin maraknya pembukaan gerai baru hypermarket dan minimarket. Misalnya, peritel asing hypermarket seperti Carrefour dalam waktu singkat telah berhasil menguasai potensi pasar ritel di Indonesia terutama kota-kota yang potensial terhadap bisnis ritel, dengan kepemilikan gerai hingga akhir tahun 2011 sebanyak 85 unit. Begitupula dengan Hypermarket Carrefour yang terus berkembang menjadi 17 gerai pada 2007 lalu menjadi sekitar 23 gerai pada tahun 2008 dan hingga Maret 2011 berjumlah 38. Selanjutnya peritel lokal seperti Matahari juga mengembangkan unit usahanya, hanya dalam waktu setahun pada 2004 sudah membuka 4 gerai Hypermart. Bahkan sampai pada akhir 2011 Hypermart sudah mencapai 74 gerai. Mereka saling bersaing dalam memperebutkan konsumen dengan membuka banyak cabang meskipun dengan lokasi, segmentasi pasar, dan produk yang hampir sama. Setiap ritel hypermarket berusaha memberikan inovasi yang berbeda satu sama lain. 
Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat membangun ketertarikan pelanggan untuk singgah dan membeli produk yang ada ditokonya. Pesatnya  perkembangan ritel moderen ini didasarkan pada keinginan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya,sekaligus tuntutan untuk memenangkan persaingan usahanya Tujuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas adalah menciptakan rasa puas konsumen, yang tercemin dari perilaku konsumen untuk memilih kembali jasa yang disediakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan kualitas pelayanan dimaksud, yang seharusnya diberikan oleh perusahaan, meliputi berbagai 5 dimensi, yaitu :  Keandalan (Reliability), Daya Tanggap (Responsiveness), Jaminan (Assurance), Empati (Emphaty) dan Bukti Fisik ( Tangibles).
Metode Pengumpulan Data
       Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif, maka metode pengumpulan data yang dipakai adalah metode survei yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari penulisan  adalah data primer, dimana penulis memperoleh data secara langsung dari lapangan. Data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada 100 orang responden (konsumen) Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong.

2.2 c Perkembangan Perusahaan
Komitmen Hypermarket Cabang Cibinong
Tunjukkan bukti struk pembelian dan bukti dari gerai modern lain pada area yang sama  dalam 15 menit. Ada yang lebih murah kami ganti 2X selisihnya.Kembalikan produk dalam keadaan utuh lengkap dengan kemasan disertai struk pembelian. Batas waktu 7 hari. Tidak berlaku untuk pakaian dalam produk segar, makanan beku, produk susu segar, CD dan Handphone.Kami buka tambahan kasir jika ada lebih dari 2 pelanggan di depan anda.Informasikan lokasi label ke kasir.




Struktur Organisasi Perusahaan
 
Dewan manajemen

Komite manajemen grup


Departemen operasional

Departemen fungsional



  

             
(Struktur Organisasi Hypermarket Carrefour)

                                             

2.3 Factor Pendukung

2.3 a Rangkuman Hasil Penilaian Kuesioner 2012

Iindikator
STS
TS
CS
S
SS
nilai
Kategori
  1. Dimensi Keandalan
  • Pelayanan
  • Proses pembayaran
  • Kualitas Produk
Rata-rata
  1. Dimensi Daya Tanggap
  • Pelayanan Cepat Tanggap
  • Proses Transaksi Cepat
  • Penanganan Keluhan konsumen
Rata-rata
  1. Dimensi Jaminan
  • Karyawan memiliki kompetensi
  • Karyawan bersikap sopan dalam melayani konsumen
  • Karyawan memiliki kredibilitas yang baik
Rata-rata
  1. Dimensi  Empati
  • Lokasi Terjangkau
  • Pelayanan yang sudah sesuai keinginan konsumen
  • Karyawan berkomunikasi dengan konsumen sudah baik
Rata-tata
  1. Dimensi Bukti Fisik
  • Desain fisik  gedung  dan layout menarik
  • Sarana parkir memadai
  • Kebersihan dan kerapihannya setiap saat
  • Sarana komunkasi memadai
  • Penampilan karyawan menarik dan rapi
Rata-rata

-
-
-


-

-

-


-



-

-


-

-


-




-
-

-


-

-




 -
4


-

8

-


-



-

-


-

-


-




-
-

-


-

-

42
48
66


45
     
102

23


69



57

63


24

57


63         




63
68

76


79

86
216
168
148


188

188

180


193



180

172


204

180


145




218
234

212


246

237
160
210
195


190

75

120


145



180

180


205

180


201




145
156

210


236

245
418
426
413
417,5

423

373

393
430

406



417

415
418

433

417


408

383


404
413

426


399

399
398


Setuju
Sangat Setuju
Sangat setuju
Setuju

Sangat setuju

Setuju
Setuju
Sangat Setuju Sangat Setuju

Setuju



Setuju

Setuju
Setuju

Sangat Setuju

Setuju


Setuju

Setuju


Setuju
Setuju

Sangat Setuju


Setuju

Setuju
Setuju
Jumlah nilai rata-rata hasil rangkuman kuesioner  413.2 yang berarti “Setuju”

Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:

  •  Harga Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).
  • Kemudahan seperti kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
  • Kualitas produk yang ditawarkan.
  • Bantuan wiraniaga Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
  • Reputasi kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
  • Nilai yang ditawarkan, yaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
  • Jasa-jasa khusus yang ditawarkan seperti pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.



       



 2.3 b Pengaruh bisnis retail terhadap pendapatan Nasional

Omzet ritel nasional diperkirakan berkisar Rp 118-125 triliun hingga kuartal III-2013, tumbuh 10% dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong kenaikan harga produk-produk ritel.  “Hingga akhir kuartal III, omzet sudah sekitar 80-85% dari target penjualan tahun ini. Meski demikian, peningkatan itu lebih disebabkan kenaikan harga produk tanpa didukung kenaikan daya beli masyarakat,” kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (7/10). Hingga akhir tahun ini, menurut dia, omzet ritel nasional diharapkan mencapai Rp 148 triliun, tumbuh 10% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 135 triliun. Maraknya pembukaan gerai baru yang disertai kenaikan harga produk menjadi pendorong utama pertumbuhan omzet ritel tahun ini. Namun, lanjut Tutum, pertumbuhan tersebut tidak diikuti kenaikan daya beli masyarakat. “Mereka membeli karena terpaksa, karena memang butuh. Jadi dari sisi kualitas sebenarnya industri ini tidak tumbuh,” jelas dia. Dia mengungkapkan, dari awal tahun, harga produk-produk ritel meningkat berkisar 10-15%. Peningkatan tersebut terpaksa dilakukan sebagai kompensasi melonjaknya beban operasional akibat kenaikan tarif bahan bakar minyak, upah minimum provinsi (UMP), tarif dasar listrik, dan tingginya inflasi.  

Kondisi tersebut, diakui Tutum, sangat menyulitkan bagi pelaku industri ritel nasional. Naiknya harga produk tidak lantas dimanfaatkan pengusaha ritel untuk meningkatkan margin. “Kalau daya beli kuat, kami bisa menaikkan harga disertai penambahan margin. Tetapi kalau daya beli melemah seperti sekarang, justru margin kami potong agar target penjualan tetap bisa tercapai,” ungkap dia. Dia berharap, industri ritel nasionalbisa mencapai pertumbuhan yang lebih baik tahun depan. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk menciptakan iklim perekonomian dan politik yang kondusif sehingga bisa berdampak positif terhadap dunia usaha. “Kami harapkan bisa mencapai kestabilan pertumbuhan yang berkualitas dan hal itu bisa diraih jika daya beli masyarakat meningkat yang ditunjang pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” jelas Tutum.  
2.3 c Ekspansi Gerai
Di sisi lain, Tutum memastikan, pelaku industri ritel nasional akan terus menambah gerai-gerai baru hingga akhir tahun ini. Hal itu dilakukan sebagai upaya pengembangan bisnis yang dilakukan masing-masing peritel. Direktur Komunikasi Korporat Hypermart Danny Kojongian sebelumnya mengatakan, pihaknya akan membuka 20 gerai baru di Indonesia pada 2013. Pada Oktober ini, kata dia,   Hypermart akan meresmikan gerai baru di Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Bogor (Jawa Barat), dan Yogyakarta. “Hypermart agresif membuka gerai khususnya di wilayah Indonesia timur yang bertumbuh pesat dan berprospek cerah. Hal ini sejalan dengan misi perseroan untuk menjadi peritel modern terkemuka kebanggaan masyarakat Indonesia,” ujar Danny.  

            Ekspansi gerai baru itu diharapkan bisa membuat Hypermart meraih target penjualan sebesar Rp 13 triliun tahun ini. Hypermart merupakan salah satu bisnis inti PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) selain Foodmart dan Boston Health Center di bawah Matahari Food Division (MFD). Saat ini, MFD mengelola 89 gerai Hypermart, 28 Foodmart, dan 88 gerai Boston Health Center. Pada 2012, Hypermart mencetak pendapatan Rp 10,4 triliun, tumbuh 23,1% dibanding 2011. Hypermart menargetkan membuka 80 toko baru dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, peritel asal Korea Selatan (Korsel), Lotte Mart, bakal membuka tiga gerai hipermarket dan tiga gerai wholesales. Keenam gerai tersebut akan melengkapi gerai Lotte Mart yang sudah mencapai 32 gerai di Indonesia.  
            Senior Marketing Manager Lotte Mart Indonesia Muhammad Yudi Ng pernah mengatakan, pihaknya akan terus melakukan ekspansi dalam lima tahun ke depan. Setidaknya, Lotte Mart akan menambah 68 gerai baru hingga 2018. Langkah itu, kata dia, sejalan dengan strategi bisnis induk perusahaan di Korsel yang menargetkan dapat membuka 1.000 gerai di Asia hingga 2018. Dengan begitu, Lotte Mart dapat menjadi peritel terbesar di Asia. 



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan konsumen merasakan puas terhadap pelayanan Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong,  bahwa faktor tertinggi pertama yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap Hypermarket Carrefour sebagai tempat berbelanja adalah  Dimensi Daya Tanggap, yang meliputi : kesigapan dalam melayani konsumen, kecepatan menangani transaksi, dan penanganan keluhan-keluhan konsumen dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 430, Faktor tertinggi kedua adalah Dimensi Jaminan yang meliputi :  kompetensi, kesopanan, kredibilitas dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 418, faktor tertinggi ketiga adalah Dimensi Keandalan yang meliputi : pelayanan yang diberikan, proses pembayaran dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 417,5. Faktor tertinggi keempat adalah  Dimensi Bukti Fisik yang meliputi : penampilan fisik gedung dan layout ruangan, ketersediaan tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan pengamanan ruangan, sarana komunikasi dan penampilan karyawan.
Keseluruhan rangkumaan hasil penelitian terhadap tingkat kepuasan konsumen untuk berbelanja terhadap Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong dapat dilihat pada tabel berikut ini:        Rangkuman Hasil Penilaian
Dimensi
Rata-Rata Nilai
Kategori
1.      Kendala
417,5
Puas
2.      Daya Tangkap
430
Sanagat Puas
3.      Jaminan
418
Puas
4.      Empati
383
Puas
5.      Bukti Fisik
398
Puas







Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor tertinggi pertama yang mempengaruhi  kepuasan konsumen terhadap Hypermarket Carrefour sebagai tempat berbelanja adalah  dimensi daya tanggap dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 430, Faktor tertinggi kedua adalah dimensi jaminan yang diberikan dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 418, faktor tertingi ketiga adalah dimensi keandalan dengan jumlah rata-rata nilai sebesar 417,5. Faktor tertinggi keempat adalah  dimensi bukti fisik dengan jumlah rata-rata sebesar 398, faktor tertinggi kelima adalah  dimensi empati dengan jumlah rata-rata sebesar 383.
Pendapatan tiap tahunnya:
Tahun
Pertumbuhan Omzet
2005
Rp42   Triliun
2007
Rp58   Triliun
2008
Rp67   Triliun
2011
Rp100 Triliun

Pada tahun 2011 ini pendapatan ritel modern di Indonesia tumbuh 20% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 100 triliun. Penyebab utama pertumbuhan industri ritel adalah pergeseran gaya hidup penduduk kota, promosi aktif oleh peritel modern, dan meningkatnya daya beli masyarakat.
Pendapatan nasional:
Omzet ritel nasional diperkirakan berkisar Rp 118-125 triliun hingga kuartal III-2013, tumbuh 10% dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong kenaikan harga produk-produk ritel.“Hingga akhir kuartal III, omzet sudah sekitar 80-85% dari target penjualan tahun ini. Meski demikian, peningkatan itu lebih disebabkan kenaikan harga produk tanpa didukung kenaikan daya beli masyarakat,” kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (7/10).   
Hingga akhir tahun ini, menurut dia, omzet ritel nasional diharapkan mencapai Rp 148 triliun, tumbuh 10% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 135 triliun. Maraknya pembukaan gerai baru yang disertai kenaikan harga produk menjadi pendorong utama pertumbuhan omzet ritel tahun ini. Namun, lanjut Tutum, pertumbuhan tersebut tidak diikuti kenaikan daya beli masyarakat.

   3.2  saran 
Dari kesimpulan di atas,  dapat diberikan saran yaitu :
Perusahaan harus lebih detail memperhatikan atribut-atribut yang masih kurang memuaskan konsumen, yaitu  dimensi empati yang menduduki peringkat terakhir yang meliputi akses, komunikasi dan pemahaman konsumen dalam penilaian Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong dan harus lebih meningkatkan atribut-atribut yang sudah baik penilaiannya agar konsumen selalu merasa puas, sehingga dapat dengan mudah menarik konsumen untuk berbelanja di Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong yang pada akhirnya meningkatkan laba dan citra Hypermarket Carrefour Cabang Cibinong itu sendiri.
Startegi pemasaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi peningkatan penjualan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan serta untuk menjadi pusat perbelanjaan yang mempunyai sedikit risiko atas keluhan pelanggan antara lain perusahaan harus mempertahankan pelanggan lama, menarik pelanggan baru dengan melakukan promosi yang menarik.




   
 DAFTAR PUSTAKA: