PENALARAN ILMIAH
PENALARAN
Bakry (1986:1) menyatakan bahwa Penalaran
atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada
salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai
pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
Keraf (1985:5) berpendapat bahwa penalaran adalah suatu
proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden,
menuju kepada suatu kesimpulan
Jadi penalaran adalah sebuah proses pemikiran dimana kita
bisa menghasilkan suatu kesimpulan yang logis. Pada saat seseorang sedang
membuat Pada saat seseorang sedang menalarkan sesuatu, maka seseorang tersebut
akan mendapatkan sebuah pemikiran untuk menarik suatu kesimpulan
Misalnya dalam pembuatan penulisan daftar pustaka untuk proposal
b.indonesia terdapat penerbit dan pengarang, dimana penalaran adalah suatu proses berpikir manusia
untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu
simpulan.
PROPORSISI
Proposisi adalah
istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh.
Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.
Proposisi
logika terdapat tiga bagian utama yaitu subjek (terdiri dari orang, benda,tempat,
atau perkara.), predikat (yang dinyatakan dalam subjek.), kopula (kata yang
menghubungkan subjek-predikat). Singkatnya, proposisi adalah pernyataan
mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Contoh:
Kalimat Semua manusia adalah fana, Kata semua dalam kalimat tersebut
dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedangkan adalah merupakan kopula. Adapun
predikat disini diwakili oleh kata fana.
Inferensi
Inferensi
adalah membuat kesimpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam
membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna
tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan
(eksplikatur). Dalam inferensi terdapat 2 jenis inferensi yaitu, langsung dan
tidak langsung.
Inferensi langsung:
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari satu premis (proposisi yang digunakan untuk
penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari
premisnya.
Contoh:
Pak,
besok teman-teman akan mengadakan pesta tahun baru. Saya diundang datang ke
acara tersebut. Tapi saya belum mempersiapkan semuanya.
Maka
inferensi dari ungkapan tersebut, bahwa tidak bisa pergi ke pesta tahun baru.
Inferensi tidak
langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari dua atau lebih premis. Proses akal budi
membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi lama.
Contoh :
A:
Saya melihat ke ruang tamu itu.
B:
Tanaman hiasnya sangat indah dan menarik.
Sebagai
missing link diberikan inferensi, misalnya:
C
: Ruang tamu itu dilengkapi tanaman hias.
Implikasi
Implikasi
diwujudkan dengan pernyataan “jika-maka”. Implikasi adalah suatu pernyataan
logika yang hanya akan bernilai salah ketika sebab bernilai
benar dan akibat bernilai salah.
Tetapi
kita harus ingat kalau “jika A maka B” tidak sama dengan “jika B maka A” karena
alur implikasi hanyalah berjalan satu arah saja.
Wujud Evidensi
Evidensi
adalah semua fakta yang ada, yang saling berhubungan untuk membuktikan adanya
sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang
digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut
bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk
ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.
Data dan informasi yang di gunakan dalam penalaran harus pada kenyataan. Oleh
karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga
bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap di gunakan sebagai evidensi.
Cara
Menguji Data
Data
adalah deskripsi dari suatu kejadian yang menghasilkan suatu kesimpulan dalam
menarik suatu keputusan atau catatan
atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal
dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".
Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara
apa adanya.
Beberapa cara yang digunakan
untuk pengujian data :
1. Observasi
2. Tes
3. Interview
4. Angket
5. Dokumentasi.
Cara menguji
fakta
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,
maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian
tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta,
sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua
yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat
kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
Adalah
salah satu sikap dari manusia yang sifatnya adalah untuk memegang teguh suatu
prinsip atau pendirian dari segala hal yang telah di tentukan.
2. Koherensi
adalah Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan
gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah
memahami pesan yang dihubungkannya.
Cara Menilai Autorisasi
Untuk menilai suatu autoritas, dapat memilih
beberapa pokok berikut :
a. Tidak Mengandung Prasangka
b. Pengalam dan Pendidikan Autoritas
c. Kemashuran dan Presite
d. Khorensi Dengan Kemajuan.
Sumber: