Selasa, 28 Januari 2014

MANAJEMEN & FUNGSINYA



Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa? Karna keduanya tidak dapat dipisahkan. Manajemen suatu ilmu pengetahuan yang sudah sejak lama dipelajari, dan telah dikelompokkan menjadi suatu teori. Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." Manajemen juga belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Menurut ISO9001:2000, manajemen merupakan aktivitas-aktivitas terorganisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
 

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

Banyaknya kesulitan yang terjadi dalam mencari suatu informasi sejarah manajemen, namun perlu diketahui bahwa ilmu manajemen sendiri telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini sudah dibuktikan dengan adanya Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tidak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memperedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang akan merencanakan, apa yang harus dilakukan?,  mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, serta menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya yang dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat dilihat selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang pada saat itu sedang menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap pemberhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang-orang Venesia juga memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu • pemikiran awal, • era manajemen sains, •era manusia sosial, •dan era moderen.

Fungsi manajemen adalah sebagai elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat pada proses manajemen dan akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis yang bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah Perencanaan yang akan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu, sebelum mengambil tindakan kemudian Manajer harus mengevaluasi berbagai rencana alternative sebelum dipilih dan yang cocok sesuai dengan kesepakatan serta dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan yang akan di pilih. Karena planning suatu peroses terpenting dari semua fungsi manajemen, tanpa adanya planning maka fungsi lainya tidak akan berjalan dengan baik.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih ringan/ kecil. Adanya pengorganisasian untuk mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan dan dibagi-bagi tersebut secara kelompok. Pengorganisasian juga dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan yang harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu kepeutusan agar dapat tercapainya suatu usaha yang telah dikerjakan oleh semua anggota kelompok untuk mengusahakan agar tepat pada sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

Keterampilan manajer

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
  1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
    Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu planning kerja yang kongkret. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
  2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
    Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan atau kekeibuan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
  3. Keterampilan teknis (technical skill)
    Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, akuntansi dan lain-lain.

Sumber: